Lelah kutertatih berjalan
Merendah untuk menyombongkan diri
Aku tak mengerti arah yang harus kucari, atau mimpi yang harus kujalani
Sementara sang ular beludak bertahta dan mencabik tiap nurani
Mataku buta tanpa makna dalam dunia yang fana
Aku tertahan tanpa tujuan dan buat perkara dalam angkara murka
Aku hanyalah seonggok daging berteteskan darah tanpa jiwa
Dimanakah diriku kini tanpa arah simpangkan lirikan mata menuju hati sang dewata
Phosphone | cibubur | 23/08/2015