TABLANUSU: DESA BERSELIMUT HAMPARAN KERIKIL

IMG_1787

“Kruk..tuk…tuk…tuk…”, bunyi-bunyi yang tidak kukenali terdengar aneh di telingaku. Mobilku berhenti. Awalnya aku berpikir ada sesuatu terlindas ban mobil yang kukendarai, entah kayu atau sesuatu yang keras. Namun, setelah aku periksa ternyata suara tersebut berasal dari bebatuan kerikil yang terlindas ban mobil dan saling bergesekan. Pikirku biasa saja bila ban mobil melindas kumpulan kerikil pada sebuah wilayah. Tapi situasi menjadi tidak biasa ketika aku menegakkan tubuhku yang membungkuk ke bawah mobil. Setelah tegak, aku melihat sebuah hamparan kerikil bulat keabuan yang membentang sangat luas.

Sejauh mata memandang hanyalah bebatuan kerikil abu-abu bulat. Kira-kira hal inilah yang ada di benakku ketika sampai di Desa Tablanusu, Papua. Tempat unik ini memang dikenal karena kondisi permukaan kerikilnya yang terbentang luas menyelimuti seluruh wilayah desa. Hampir 90% wilayah desa ditutupi oleh batuan kerikil ini. Bahkan khusus di Tablanusu, pantai yang seharusnya ditutupi pasir justru tertutup rapat oleh batuan kerikil ini. Dataran kerikil hitam keabuan yang menghampar sudah menjadi ciri khas Desa wisata di sebelah barat daya kota Jayapura ini.

Kondisi ‘lantai’ desa yang penuh batuan kerikil ini terjadi secara alami. Kontur wilayah pegunungan ini memang memiliki keistimewaan karena area kerikil ini. Menurut beberapa warga desa, tempat berbatu ini dipilih sebagai lokasi mendirikan desa karena nilai strategisnya yang berupa teluk dan merupakan area terbaik yang mempunyai sumber air tawar dibandingkan wilayah lain di sekitarnya. Selain itu, para tetua desa yang memutuskan untuk mendirikan desa di tempat ini memang sudah melihat nilai ekonomis yang dapat dihasilkan oleh sektor pariwisata jauh sebelum desa berbatu kerikil ini dikenal.

IMG_1824

Desa Tablanusu berada di sebuah teluk cantik di distrik Depapre wilayah kabupaten Jayapura, Papua, Indonesia. Untuk mencapai desa ini memang tidak begitu mudah, sekitar 3 jam aku harus berkendara dengan mobil melewati wilayah pegunungan Cycloops dan beberapa desa di sekitarnya. Kondisi jalannya pun berkelok-kelok dan tidak terlalu rata. Namun, semua akan terbayar ketika sampai di Tablanusu dengan kisah sejarah dan keindahan panorama alamnya.

Tablanusu berasal dari bahasa setempat yang mempunyai arti matahari terbenam. Seperti namanya, di desa ini kita memang dapat menikmati matahari terbenam dengan sangat indah. Posisi desa yang langsung menghadap arah barat lautan lepas membuat matahari begitu jelas terlihat ketika akan masuk ke peraduan. Belum lagi hamparan pantai kerikil dengan hiasan pepohonan nyiur yang melambai memberikan ketenangan batin bagi siapapun yang berada di tempat ini. Desa Tablanusu memang sangat identik dengan suasana yang begitu tenang. Debur ombak, suara angin yang bertiup dan gemertak batuan kerikil yang saling bergesekan memberikan sensasi tersendiri dalam harmoni keindahan alam Tablanusu.

IMG_1825

Tidak hanya keindahan alamnya, sejarah yang dimiliki desa berpenduduk sekitar 500 jiwa ini juga sangat menarik untuk ditelusuri. Konon pada masa perang dunia ke-2, desa ini merupakan sebuah dropping area bagi tentara sekutu untuk menyalurkan kebutuhan logistik mereka. Kondisi alam yang berupa teluk ternyata sangat bermanfaat bagi tentara sekutu untuk membangun dermaga yang menjadi tempat berlabuh armada kapal perang mereka. Kapal-kapal ini membawa segala kebutuhan pasukan sekutu dalam misi perang mereka melawan tentara jepang di wilayah Pasifik. Sebagai bukti peninggalan sejarah, hingga kini kita masih dapat melihat langsung sisa tonggak-tonggak dermaga buatan tentara sekutu dan juga beberapa tangki-tangki bahan bakar kendaraan yang mereka gunakan.

IMG_1787IMG_1823

Sebagai desa wisata, sebagian besar warga Tablanusu memang banyak bergantung dengan aktifitas pariwisata. Umumnya mereka memiliki usaha persewaan kapal motor dan aktifitas air seperti banana boat. Tidak jarang juga mereka yang memiliki usaha penginapan dan menjadi pemandu wisata bagi para wisatawan yang berkunjung. Sisa sebagian kecilnya masih bertahan dengan mata pencaharian asli mereka sebagai nelayan, budidaya ikan air tawar dan sisanya memiliki keahlian untuk membuat ukir-ukiran.

Desa Tablanusu akan selalu memancarkan pesonanya. Keindahan yang berpadu dengan kisah sejarah masa lalu membuat Tablanusu kian diminati oleh para wisatawan, baik dari dalam maupun luar nusantara. Aku tidak akan melupakan cerita indah di desa berselimut pelataran kerikil ini. Aku berharap, desa ini akan selalu terjaga dan menjadi warisan mutakhir bagi generasi masa depan. Untuk Indonesia yang lebih baik lagi.


@phosphone I tablanusu I 2014

Leave a comment